apalagi dalam bulan ramadhan ini, dimana kota Bukittinggi sebagai kota Wisata di pebuhi oleh masyarakat jauh yang mulai pulang kampung (mudik)dari rantau, juga banyak wisatawan asing dan domestik yang mencari kesejukkan di kota Bukittinggi yang dingin ini,,,
berdirinya Ramayana sebagai Mall terbesar di Bukittinggi pastilah menjadi tempat favorit perbelanjaan, ataupun sekedar berknjung dan melihat-melihat. namun, sayang sekali PELAYANAN PARKIR RAMAYANA BUKITTINGGI yang mempunyai gedung dan tempat yang begitu megah tidak di fasilitasi dengan tukang parkirnya yang baik dan ramah malah tukang pakuak (Read-melebihkan dari pada yang biasa). sedangkan dari dulu yang kita tau Ramayana memakai system komputerisasi untuk melakukan transaksi pemarkiran, beda halnya dengan RAMAYANA BUKITTINGGI yang dulu juga sempat memakai system komputerisasi dengan petugas yang ramah dan juga memakai baju seragam (bertanda resmi) sekarang malah di jaga oleh kalangan PREMAN memakai karcis biasa seperti kwitansi umum (read-ditulis dengan pena) dan harga serta jamnya mereka yang menentukan. seperti yang saya alami sendiri.
Hari Kamis kemaren sore saya pergi ke Ramayana Bukittinggi dengan adek, tempat ini juga biasa kami datangi untuk membeli perlengkapan bulanan selain di swalayan lain. setelah ambil karcis yang ditulis dengan tangan saya g cek karena udah biasa parkir disana, waktu mau pulang n bayar, tanpa liat karcis saya bayar ajha Rp 2000,- karena biasanya juga segitu, pas mau bilang makasyi tuh uda tukang karcis tu bilang, "seribu lagi diak", ya g jadi dech saya nge gas motor saya,, n langsung nanya, "sejak kapan naiknya,, kualitasnya nurun gini" eh tu si uda berceloteh sambil liatin karcisnya ke saya "sejak wak jago lalok tadi diak" (sejak saya bangun tidur tadi dek) dan saya lihat di sana tertulis Rp 3000,-.
menurut PERDA No. 2/2004 :
TARIF parkir roda 2 = Rp 500,-
TARIF parkir roda 4 = RP 1000,-
untuk tarif PROGRESIF menurut PERDA No. 4/2004 adalah tarif jam pertama = Rp 1250,- sedangkan untuk jam selanjutnya adalah Rp 1000,-
jadi, apakah Ramayana bukanlah salah satu tempat OBJEK PARKIR yang tidak terkena Oleh PERDA walaupun bertepmat di kawasan PERDA BUKITTINGGI???
kalo memungkinkan, boleh sajalah menaikkan harga KARCIS tu,,, tapi dukung dong dengan sarana dan prasarana serta kualitas tukang parkir nya sendiri,,, ini bisa membuat malu pariwisata Bukittinggi...
coba de pihak-pihak yang berwenang lakukan pemeriksaan ubtuk hal tersebut...
hahhahahah...asailah,,,,,,,wkwkwkkwkwkw
BalasHapuscemeeh ma diaaak...
BalasHapusacok2 se lah dich,.,,,
tu dek ci ndag do mah,, hae hae,,,,
Tumbuak nah kapalo tukang parkir tun.....
BalasHapus